Kamis, 30 September 2010

Agar BOS Tepat Sasaran

diposkan pada tanggal 14 Agu 2010 08.57 oleh baak unikarta
Jakarta - Menteri Pendidikan Muhammad Nuh mengajak masyarakat untuk sama-sama memantau dan berpartisipasi agar dana biaya operasional sekolah (BOS) yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah bisa tepat sasaran. Nuh mengatakan bahwa pelaksanaan BOS dilakukan secara transparan, agar masyarakat dapat mengetahui pelaksanaannya, dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Tetapi itu saja tidak cukup, kami ingin mengundang masyarakat semuanya untuk ikut berpartisipasi, karena BOS itu nanti penggunaannya tidak semena-mena atau semata-mata ditentukan oleh kepala sekolah, tetapi harus dimusyawarahkan dengan yang namanya komite sekolah sebagai perwakilan dari masyarakat itu," katanya pada acara peluncuran sosialisasi BOS yang bertemakan "Transparansi, Akuntabel dan Partisipasi", di Gedung A, kantor Kementerian Pendidikan Nasional, pada 9 Agustus.

Menteri Nuh menjelaskan, pada dasarnya BOS diadakan karena pendidikan dasar yang meliputi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) adalah hal yang mutlak. "Sehingga jangan sampai pendidikan dasar 9 tahun itu ada hambatan gara-gara ada persoalan pembiayaan. Itulah yang mendasari kenapa ada bantuan operasional sekolah itu," katanya.

Pada 2008, lebih dari 40,2 juta murid SD dan SMP atau yang sederajat menerima dan merasakan manfaat BOS." Nampak efek dari BOS itu yaitu bisa meningkatkan baik APK maupun APM untuk saudara-saudara kita di SD maupun SMP yang miskin. Sehingga angka partisipasi murni (APM) SD untuk saudara-saudara kita yang berlatar belakang ekonomi miskin itu sudah sampai 93,8% atau 94%. Artinya, tidak ada perbedaan untuk mendapatkan layanan pendidikan di sekolah dasar, baik yang miskin maupun yang sangat kaya," kata Nuh. Di SMP, dari sebelumnya jumlah kelulusan 50% pada 2006, pada 2009 sudah naik 55%.

Jika dilihat dari satuan BOS yang dikeluarkan per tahun, pada 2009 mengalami peningkatan atau perubahan. Pada 2008 BOS Rp266 ribu per murid SD dan Rp366 ribu per murid SMP. Pada 2009, Rp397 ribu per murid SD di kabupaten, dan Rp400 ribu per murid SD di kota.

Sedangkan untuk SMP naik Rp570 ribu per murid di kabupaten, dan Rp575 ribu per murid di kota. "Kenaikan Rp1.000 saja di BOS ini itu bisa dibayangkan berapa totalnya, karena harus dikalikan dengan 40 juta murid. Sehingga, penambahan Rp10 ribu jumlahnya bisa miliaran bahkan triliunan," katanya.

Nuh mengungkapkan, apabila ada persoalan yang terkait dengan pendidikan baik aduan, keluhan, saran, maupun informasi dapat telepon langsung ke 177 bebas pulsa. "Jadi persoalan pendidikan apa saja tidak hanya BOS, masyarakat bisa menyampaikan. Di nomor ini Insya Allah sudah ada tim yang setia setiap saat menampung, menerima keluhan, informasi macam-macam tentang dunia pendidikan," ujarnya. (nasrul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar